Hello
Katabah!
Banyak
media yang dapat digunakan untuk belajar bahasa Arab. Salah satunya adalah
blog. Tentu saja, yang dimaksud blog di sini adalah blog yang selalu update
tiap hari atau hampir setiap hari. Blog bahasa Arab seperti itu memiliki
kelebihan tersendiri bagi kita sebagai para pembelajar.
Memang
ada banyak media yang bisa digunakan untuk membantu proses belajar mengajar
bahasa Arab. Masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Menurut
saya, blog mampu memberikan kesan yang lebih dinamis. Bahasa Arab yang
disajikan di buku-buku atau aplikasi-aplikasi online memang sangat menarik.
Akan tetapi, itu sangat terbatas. Bagi para pemula, buku dan aplikasi online
memang sangat membantu.
Namun,
bagi para pemula yang mulai menginjak menuju level menengah (middle/ausath),
aplikasi online seperti game sudah kurang relevan lagi, terutama bagi para
pembelajar yang selalu haus atas perkembangan kemampuan bahasa Arabnya.
Oleh
karena itu, surat kabar bisa menjadi alternatif. Surat kabar memiliki kesan
menarik karena tidak menoton. Kita membaca surat kabar berbahasa Arab
seakan-akan kita tidak sedang belajar bahasa Arab. Hal ini terjadi seperti ketika
kita membaca surat kabar berbahasa Indonesia.
Berhalaman-halaman
koran dilahap cepat dengan penuh antusias karena di kepala hanya tertarik pada
topik menarik yang disajikan oleh para penulis. Padahal, jauh di balik itu,
kita sedang melatih kemampuan bahasa Indonesia secara otodidak. Saya katakan bahwa
ini adalah natural learning style (Gaya belajar secara natural).
Berita
gembiranya, koran yang dulu hanya menghiasai kota-kota atau perkantoran,
sekarang sudah bisa masuk desa, bahkan ke kamar tidur. Ini terbukti dengan
merebaknya koran atau surat kabar online yang dapat diakses melalui smartphone
atau Handphone (HP).
Kapanpun
dan di manapun, kita bisa mengakses surat kabar online (portal berita online)
selama ada koneksi internet.
Tantangannya
adalah apakah kemampuan kita sudah mampu memahami berita-berita berbahasa Arab?
Saya kira banyak para pemula yang belum sanggup. Bahkan melihatnya pun tidak
tertarik karena kesulitan menerjemahkan teks Arab yang tidak sepraktis membuka
kamus bahasa Inggris.
Solusinya
adalah membuka blog yang membahas bahasa Arab. Blog di sini jangan tertukar
dengan situs atau web yang hanya membahas pembelajaran bahasa Arab secara
statis dan sistematis. Salah salah satu karakteristiknya adalah situs tersebut
jarang update pembahasan baru.
Yang
dimasud saya terkait blog belajar bahasa Arab yang dinamis itu adalah blog yang
menyajikan pembahasan tentang bahasa Arab tiap hari atau paling jarang update
sekali dalam 3 hari (seperti blog ini hehe).
Dengan
blog dinamis, otak kita akan terasa lebih fresh. Kosakata baru selalu muncul;
kosakata lama terus diasah; dan kerumitan kalimat relatif sederhana. Frekuensi
praktek bahasa Arab pun tiap hari. Inilah kelebihan belajar bahasa Arab dari blog.
Mari
kita garis-bawahi bahwa blog itu menyajikan kalimat-kalimat bahasa Arab yang relatif
sederhana. Kenapa? Karena penulisnya menulis dengan santai. Hal ini berbeda
dengan kalimat-kalimat yang ada dalam sebuah makalah atau buku yang cenderung
ditulis dengan serius sehingga tingkat kesulitan kalimat-kalimatnya pun lebih
tinggi.
Singkat
kata, belajar bahasa Arab melalui konten blog dinamis itu lebih menyenangkan
dan mampu mendorong diri kita untuk praktek bahasa Arab tiap hari. Ini yang
saya rasakan. Anda?
Baca
juga:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment