Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Tuesday, June 22, 2021

Ruqyah: Sejarah, Dampak, Ayat, Cara Plus Panduan Praktis

Ruqyah merupakan salah satu metode pengobatan dengan cara mengucapkan doa-doa tertentu, biasanya berasal dari ayat-ayat Quran atau hadits nabi. Hadist shahih yang disampaikan Anas telah membuktikan manfaat ruqyah dalam bidang pengobatan generasi muslim terdahulu. Bahkan sekarang juga semakin banyak masyarakat yang mengenal Ruqyah, baik secara offline maupun online.

Yang tak kalah menarik bahwa ruqyah ini bukan hanya untuk gangguan jin (penyakit non-medis), tapi juga untuk fisik dan spiritual. Rasulullah bersabda bahwa "Rasulullah SAW mengizinkan ruqyah untuk sengatan kalajengking, mata setan (evil eye), dan An-Namlah." (HR Jami At-Tirmizi).

Evil eye adalah perasaan negatif yang hadir atas kelebihan atau semua hal yang dimiliki orang lain sehingga berisiko menyebabkan penyakit, kecelakaan, atau gangguan lain. Evil eye bahkan bisa mengakibatkan kematian pada korbannya. Penyakit ini juga dikenal dengan al ‘ain.

Ada juga istilah an-namlah, yaitu kondisi ini mengacu pada nanah yang keluar dari bagian tubuh yang terluka. Ini menunjukkan bahwa ruqyah bias digunakan untuk mengobati penyakit fisik seperti gigitan ular dan kalajengking seperti sabda Rasulullah Saw berikut ini:

"Rasulullah SAW mengizinkan ruqyah untuk gigitan ular dan sengatan kalajengking." (HR Sunan Ibnu Majah).

1. Sejarah ruqyah

Dikutip dari muslim ink dalam Detik dot com, ruqyah berasal dari bahasa Arab yang berarti ibadah untuk menyembuhkan. Seseorang meminta bantuan Allah SWT untuk menyembuhkan dan mengobati gangguan mental, spiritual, emosi, fisik, dan psikologis yang dialaminya. Secara umum, ruqyah menggunakan berbagai ayat dalam Al-Qur'an seperti tercantum dalam Al-Isra ayat 82.

 "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."

 

2. Dampak ruqyah

Ruqyah menjadi pengobatan pertama yang dilakukan oleh Nabi dan sahabatnya pada saat mengalami gangguan. Nabi tak segan meminta para sahabat melakukan ruqyah atas dirinya, seperti dalma hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari berikut ini:

"Thabit Al-Bunani dan aku masuk setelah Anas bin Malik, Thabit kemudian berkata: "Wahai Abu Hamzah! Saya sakit." Kemudian Anas berkata, "Apakah aku boleh membacakan ruqyah Rasulullah SAW kepadamu?" Dia kemudian berkata, "Kenapa? boleh." Anas kemudian berkata, "Ya Allah! Tuhan seluruh manusia, obatilah penyakitnya dan sembuhkan dia. Sesungguhnya Engkaulah satu-satunya yang bisa mengobati, tidak ada pengobatan yang lain kecuali Engkau, pengobatan yang tidak meninggalkan penyakit." (HR Bukhari).

Ruqyah menjadi metode atas izin Allah SWT yang dapat membantu yang sedang sakit fisik dan mental agar segera sehat kembali. Minum obat dan terus berdoa sangat disarankan selain ruqyah. Sedangkan bagi yang mengalami gangguan selain fisik, sangat disarankan terus berdoa dan melakukan perbuatan baik untuk mengharap ridho Allah SWT. Amal ibadah pasien akan sangat membantu kesembuhannya dikabulkan oleh Allah SWT.

 

3. Kumpulan dalil ruqyah

Hadist shahih dalam hadist yang dinarasikan Abu Sa'id:

"Ya Muhammad, kamu sakit?" Rasulullah SAW kemudian berkata, "Iya." Maka Malaikat Jibril lalu membaca, "Bismillahi arqika, min kulli shay'in yu'dhika, min sharri kulli nafsin aw 'aynin aw hasidin. Allahu yashfika, bismillahi arqika." (Dengan nama Allah SWT, aku melakukan ruqyah kepadamu, dari semua yang menyakiti kamu, setan di setiap jiwa dan mata, semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah SWT aku melakukan ruqyah kepadamu." (HR. Sunan Ibnu Majah)

Dalam hadist riwayat Aisyah, Nabi Muhammad SAW sempat melakukan ruqyah kepada diri sendiri.

"Tiap kali Rasulullah SAW pergi tidur tiap malam, dia menangkupkan kedua telapak tangan dan meniupnya setelah membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, kemudian mengusapkannya ke bagian tubuh yang bisa dijangkau. Mulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya sebanyak tiga kali." (HR Bukhari).

 

4. Cara ruqyah

Cara ruqyah ada yang cukup dengan membaca doa-doa tanpa menyentuh. Tapi bila pasien masih belum sembuh atau tampak sakitnya bandel, maka bisa disentuh seperti sentuh punggung, kepala, kaki, atau tangan. Bila pasien non-muhrim bisa memakai sarung tangan. Namun demikian, lebih aman lagi bila melakukan ruqyah mandiri dengan bimbingan peruqyah langsung.

 

Nabi Muhammad SAW membaca surat An-Nas dan Al-Falaq (al-mu'awwidzatain) ketika sakitnya sudah makin serius. Setelah membaca surat tersebut, Nabi meniupkan napasnya ke seluruh tubuh. Saat rasa sakit terasa menyiksa, Aisyah ikut membaca dua surat tersebut dan meniupkan napasnya pada Nabi. Aisyah kemudian membantu Nabi mengusapkan hembusan napas tersebut ke seluruh tubuh untuk mendapatkan berkah.

Baca selengkapnya Panduan Praktisdilengkapi doa-doa Ruqyah yang biasa saya bacakan untuk pasien dengan berbagai penyakit. Alhamdulillah Allah SWT sering mengabulkan doa kami. Saya sengaja menyebut “kami” karena seringkali saya mengajak pasien meruqyah sendiri dengan mengikuti doa-doa yang saya bacakan. Kalau pasieun hafal, ya pasien baca sendiri.hehe Kecuali, kalau jin pasien membuat pasien gak mampu melafalkan ayat Quran, maka saya sendiri yang membacakannya dan meminta pasien mengikuti di hati.

Baca juga cerita pengalaman saya "Ruqyah Sesak Dicekik Jin."

"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment