Ini hanya sedikit cerita pengalaman saya. Kalau ditanya,
"Apakah dengan ruqyah yang saya lakukan selalu sembuh?"
Jawabannya: Tidak selalu. Ada pasien yang sembuh, ada juga yang tidak. Saya juga pernah menonton channel dr. Indra, beliau juga mengalami hal yang sama. Jadi, bila teman-teman melakukan ruqyah mandiri atau meruqyah orang lain dan ternyata tidak sembuh, tidak perlu merasa aneh. Memperbaiki diri dengna fikiran bahwa barangkali ada dosa-dosa kita yang menyebabkan doa tidak terkabul atau kita merasa sudah ahli dalam meruqyah sehingga kita termasuk sombong, baik-baik saja itu. Akan tetapi, kita juga jangan lupa bahwa kesembuhan hanya milik Allah SWT. Makan obat untuk penyakit medis pun tidak selalu sembuh dengan satu jenis obat.
Apakah dengan doa yang sama akan berdampak sama oleh semua peruqyah?
Contoh, peruqyah satu membaca ayat kursi untuk kesembuhan pasien A dengan penyakit kesurupan. Peruqyah dua membaca ayat kursi untuk kesembuhan pasien B dengan penyakit kesurupan. Bisa jadi, pasien A sembuh, tapi pasien B tidak sembuh dengan dibacakan ayat kursi tapi sembuh dibacakan Al-Falaq. Terkait hal ini, saya menduga, jalan kesembuhan pasien tergantung tingkat keyakinan pasien, juga tingkat keyakinan peruqyah karena kadang-kadang saya tiba-tiba merasa ini cocoknya dengan ayat kursi, kadang pula dengan Al-Falaq tergantung tanda-tanda pada pasien dan tergantung tingkat pemahaman saya terhadap kedua doa tersebut.
Setelah ruqyah dilakukan, kesembuhan saya kembalikan kepada Allah SWT. Kadang ketika saya merasa menyepelekan (mungkin cenderung sombong) akan dengan mudah mengalahkan jin yang merasuk pada seseorang, eh malah lama sekali gak sembuh-sembuh. Saya tobat, saya bacakan doa-doa yang mengarah pada pertaubatan saya, barulah pasien sembuh. :)
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment