Salah satu tantangan meruqyah bagi saya adalah membedakan penyakit medis dan non-medis. Ada pasien yang sakit perut dan sakit kepala tak tertahankan pagi hari. Karena sudah minum berbagai obat warung dan herbal belum sembuh, minta saya ruqyah. Dengan izin Allah, alhamdulillah sembuh.
Seharian, tampaknya ia semakin membaik. Subuh hari mengabari saya bahwa ia sakit perut lagi tak henti-henti sejak sekitar jam 9 malam. Saya segera meluncur dengan maksud ingin memijit sedikit di sekitar kakiknya atau membawa ke dokter.
Setelah tiba, kelihatan sakit sekali, saya coba sambil meruqyah dengan ayat kursi dan doa allohumma robbanasi. Tidak ada tanda-tanda penyakit non-medis.
Sesaat setelah saya selesai baca doa, dengan sisa tenaga yang sudah lunglai, ia mijit-mijit sendiri di sekitar ujung tulang belakang (tulang ekornya ). Tiba-tiba ia muntah. Dua kali muntah ke kresek, ia bangun dan pindah duduk di kursi.
Saya minta pasien itu mijit tulang ekornyanya lagi pelan-pelan sambil duduk di kursi dan sambil bantu doa juga. Waduh, muntahnya seperti sudah mabuk berat di kendaraan perjalanan.
Dua kali muntah sambil duduk di kursi. Dengan izin Allah, alhamdulillah sembuh.
Semoga kita sehat selalu.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment