Putraku ikut sekolah, ikut belajar manasik haji hanya sekedar melatih kebersamaan hidupnya agar punya jiwa sosial yang baik, riang gembira seperti anak pada usianya, mengenal Allah dengan "bahasa" di usianya.
Pendidikan pertama untuk anak itu mengenal Allah Sang Penciptanya. Setelah itu, membangun jiwa sosialnya agar memperlakukan setiap makhluk karena Allah juga.
Pencapaian kedua hal di atas perlu usaha sungguh-sungguh tapi tetap tanpa mengorbankan kreatifitas dan kebahagian anak.
Suatu hari, Ois harus menunaikan haji lengkap dengan ilmunya. Sepulang dari Mekkah bukan hanya memajang gelar haji, tapi harus menularkan "makna haji" dan ilmunya kepada orang lain agar bersama-sama semakin dekat dengan Allah SWT.
Sampai saat ini, saya masih berkeyakinan bahwa kurang tepat bila putraku pergi haji atau umrah berkali-kali padahal orang lain mengantri sampai puluhan tahun. Kasihan berjuta-juta orang mengantri ingin ibadah haji pula.
|
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
|
|
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :) |
|
|
No comments:
Post a Comment