Perasaan salah jurusan bagi sebagian mahasiswa sebenarnya bukan hanya terjadi di jurusan atau Program Studi (Prodi) Sistem Informasi.
Setidaknya ada dua latar belakang merasa salah jurusan, yakni
1. Materi mata kuliah jurusan tidak menarik
2. Materi mata kuliah terasa susah.
Apakah mereka benar-benar salah jurusan? Belum tentu juga karena belum ada jaminan saat pindah jurusan mereka semua akan merasa bahwa jurusan baru itu tepat. Kenapa?
Kita bisa mengukur tingkat belajar kita. Jika alasan salah jurusan itu karena poin satu, pertanyaannya, "Apakah kita sudah membaca atau mempelajari banyak di luar prodi Sistem Informasi?" Berapa buku, berapa video yang sudah dipelajari? Jika belum, perasaan salah jurusan kemungkinan hanya faktor kemalasan atau tidak percaya diri, kurang semangat berjuang.
Kalau perasaan salah jurusan Sistem Informasi (SI) itu karena poin dua, pertanyaannya, "Sudah seberapa sering kita belajar materi SI? Satu buku, satu tutorial tiap hari?"
Saya sendiri dulu sempat merasa salah jurusan. Saya belajar di jurusan Sistem Informasi, tapi lebih sering baca buku bahasa asing, lebih banyak beli buku bahasa Inggris.
Saat merasa salah jurusan, saya mengulang-ulang satu latihan bisa hampir full dalam seminggu, kecuali sedang tidak punya uang untuk rental komputer atau ada tugas lain.
Salah satu contoh latihan yang saya sering ulang-ulang adalah cara membuat tombol tambah. Dulu belum banyak tutorial di internet, maka saya fokus mengulang latihan dari model ajar cetak. Apakah kamu sudah mencoba seperti ini?
Setelah lulus S1 Sistem Informasi, saya merasa lebih mudah mendapatkan kerja. Saat itulah, saya merasa jurusan saya sudah sesuai.😁
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment