Di tengah semakin pesatnya Teknologi Informasi, muncul fenomena slow response (terlambat respon) para pengguna WhatsApp (WA).
Bukan hanya slow response, bahkan tidak dijawab atau tidak dibaca sama sekali.
Para pengguna juga memilih setting status pesan juga berbeda-beda, yakni ceklis satu, ceklis dua, atau ceklis dua centang biru.
Ada orang yang slow reponse, bahkan jarang membalas dan memilih setting ceklis dua tanpa centang biru. Yang saya temukan tipe orang ini memang komunikasi sehari-hari saat tatap muka juga tampak beretika relatif rendah dan cenderung angkuh gaya bicaranya.
Ada orang yang slow response, awalnya rajin membalas, kemudian masih suka membalas tapi tidak setuntas chat-chat sebelumnya. Misalnya, setelah chat, mereka tidak membalas pesan "terima kasih."
Ada juga orang yang slow response, awalnya rajin membalas, kemudian jarang membalas, bahkan sebagian pesan tidak terbaca. Tipe ini ada yang mengaku kesulitan membalas karena sedang mengalami beban kerja terlalu berat. Mereka menggunakan WA untuk komunikasi pribadi dan menerima layanan dari stakeholders terkait pekerjaan, termasuk pekerjaan di luar job desc.
Semoga yang slow response karena kurang beretika segera berubah menjadi lebih baik karena boleh jadi komunikasi via WA menjadi cerminan perilaku sehari-hari.
Yang slow response karena terlalu berat beban kerja semoga segera dimudahkan. Hidup ini perlu kesehatan, termasuk kesehatan mental dan kenyamanan dalam bekerja.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment