Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Monday, January 20, 2025

Tips Anak Balita Belum Bisa Bicara dan Berjalan

Saat ini, saya melihat Ois mengalami pertumbuhan dan perkembangan luar biasa. Ia tumbuh dengan fisik yang bagus dan kemampuan non-fisik (intelektual) yang mungkin di atas saya pada usianya. Padahal pertumbuhan Ois relatif tidak seperti teman-temannya alias relatif lebih lambat, kata sebagian orang.

Di usia sekitar 6 bulan, Ois belum bisa merangkak berkeliling. Ia hanya duduk manis saja dengan senyum-senyum merekah.hehe Usia satu tahun, Ois setelah ikut salaman Idul Fitri ke saudara, tiba-tiba sudah pulang ke rumah, jadi bisa merangkak lincah.

Setelah merangkak, seperti biasanya orang-orang berharap bayi bisa berdiri. Proses merangkak Ois tidak terlalu lama, kemudian bisa berdiri dengan pegangan. Ini lumayan lama. Sekitar usia 2 tahunan, Ois baru bisa berjalan tanpa pegangan walaupun masih khawatir jatuh.

Kemudian, Ois harus dicek kemampuan bicaranya. Di usia 2 tahun, masih sedikit sekali kata yang bisa diucapkan. Kalau gak salah, kurang dari 5 kata. Jadi, kebiasaan Ois di usia 2 tahun adalah tertawa lepas dan berjalan yang masih khawatir jatuh.

Saat pindah rumah, Ois main dengan putra tetangga yang sekitar satu tahun lebih muda. Wah... putra tetangga sudah bisa lari. Bicaranya sudah bisa komunikatif. Yang usianya lebih tua sedikit sudah bicara agak-agak so dewasa, bagus pokonya. Ois masih santuy saja. heheh Lari pun masih harus diaping oleh Mamahnya karena saat di turunan kecil, Ois tampak belum seimbang larinya.

Di usia 2 tahun inilah, saya sempat menguatkan keyakinan bahwa Ois akan baik-baik saja karena saya lihat Ois mengalami pertumbuhan fisiknya bagus walaupun belum lancar berjalan. Perkembangan non-fisiknya pun bagus, yakni Ois memang masih sedikit sekali bicara tapi respon terhadap pembicaraan atau suara sudah sangat bagus, termasuk keingingan mendengarkan murotal Quran. Saat nangis pun bisa berhenti kalau distel Quran atauh shalawatan.

Usia 2,5 tahun, Ois mulai menunjukkan perkembangan yang bagus. Jalannya sudah mulai lebih lancar, komunikasinya bertambah, keinginan belajar mulai terlihat antara lain saat kami stel video pelajaran, nyanyian, dan ngaji di TV menggunakan flashdisik. Tapi Ois masih ngedot...😍

Di usia sekitar 3 tahun, Ois mulai memperlihatkan bahwa ia adalah anak yang tumbuh dan berkembang dengan sangat bagus, kecuali giginya depan atasnya yang ompong.heheh Tapi gak apa-apa, gigi seperti ini banyak dialami anak-anak yang lain. Eh dulunya kalau gak salah, pertumbuhan gigi Ois termasuk lebih telat dibanding anak seusianya. Saat tumbuh, gak lama ompong lagi mungkin karena terlalu hobi ngedot.hehe

Usia 3 tahun lebih, Ois harus mulai sekolah dekat Mamahnya ngajar. Mamahnya dengan cepat kilat menyetop dotnya saat bobo di Neneknya. 😁 Mulai 3 tahun inilah, saya lihat bahwa Ois mulai menunjukkan lompatan perkembangan yang luar biasa. Alhamdulillah.

Anak Balita Susah Makan?

Tenang... ! Ois termasuk yang cukup susah makan. Maksudnya, tidak semudah dan sebanyak anak-anak yang lain. Apalagi kalau dibandingkan saya dan kakak-kakak saya saat bayi, beda banget... Keluarga saya itu banyak minum susu dan makan sejak bayi sehingga badan bayinya gendut-gendut. ahaha

Allah ciptakan Ois dengan sangat unik, bagi saya. Ia dominan minum susu sejak lahir. Saat mulai makan pun, tidak semua makanan bayi ia mau. Yang bikin hati saya adem, Ois terbiasa mau disuapin sejak pagi, bahkan sebelum jam 6 pagi, kadang ikut makan sekitar jam 5 pagi ikut Uanya. Tentu saja, masih disuapin Mamahnya.

Ois tumbuh hingga 4 tahun, tetap saja pola makannya tak sembarangan. Anak-anak seusianya sudah bolak-balik jajan ke warung, Ois tidak begitu. Pernah suatu hari, Ois diajak jajan eskrim oleh Mamahnya, keeskoan harinya nangis ingin jajan eskrim terus. Karena itu, saya minta Mamahnya gak ngajak jajan lagi ke Ois.hehe

Bagi saya, anak bisa jajan ke warung itu bukan sebuah kebanggaan.Itu biasa saja, bahkan bisa berdampak buruk untuk psikologis anak. Ini prinsip saya, mungkin yang lain beda-beda. Prinsip ini mungkin karena saya tumbuh sampai tua memang tidak dijawalkan jajan rutin walaupun punya uang jajan dari orangtua. Saat kuliah pun, saya tak agenda jajan rutin, kecuali lapar saja. Ini juga jarang.

Jadi, Ois itu sehari-harinya cukup makan saja. Jajannya sangat jarang. Jajanannya rata-rata hanya eskrim dan ciki taro. Jajan ciki jarang sekali. Juga jarang sekali minta jajan. Kalau jajan juga cukup 1 eskrim dan satu ciki taro. Tapi makannya sekitar 4 sampai 5 kali.heheh Tentu saja dengan takaran yang normal, tapi bikin kaget orangtua yang anak-anaknya tidak mau makan karena terlalu banyak jajan.

Dalam hal makan, Mamahnya supersabar. Nyuapin Ois hampir satu jam setiap satu sesi makan. Hingga usia 4 tahun, dapat disimpulkan bahwa Ois makannya terdiri atas nasi, telor, kerupuk, kecap, dan nuget. Menu ini tidak disajikan bersamaan ya. Untuk meningkatkan giji, kadang diberi daging, ikan, atau sayur. Dari menu tambahan gizi ini, Ois paling suka ikan. Sebenarnya, makan nasi dan kerupuk saja juga Ois lahap.heuheu

Keunikan dan Keunggulan Anak Balita Yang Harus Dipahami Orangtua

Ini yang menjadi pembelajaran besar bagi saya. Di saat anak kita tidak seperti anak-anak umumnya, terus saja berusaha memberikan yang terbaik, tapi tidak khawatir berlebihan. Yang paling penting juga, harus yakin bahwa Allah Maha Baik. Kita cukup mohon bimbingan Allah saja untuk mengasuh anak tercinta.

Saat Ois dianggap telat bicara dan berjalan, saya kuatkan kepada Mamahnya bahwa mungkin Allah SWT sedang mempersiapkan kecerdasan yang luar biasa kepada Ois. Selama Ois masih tersenyum manis, saya sangat optimis Ois akan hebat.

Saat Ois menu makannya relatif susah (gak mau banyak menu), saya kuatkan kepada Mamahnya bahwa mungkin Allah SWT sedang mengingatkan saya sebagai Bapaknya agar tidak sembarangan memberi makan Ois agar kesehatan, kebaikan, dan kehalalannya terjaga.

Ada satu lagi, anak kecil itu kan lucu sekali. Usia sekitar 2-3 tahun masa lucu-lucunya, jalannya, senyumnya, bicaranya, dll. Mamahnya tampak ingin sekali memvideo aktivitas Ois. Ehh..... Ois seringkali tidak mau. Kalau sedang asik bermain, tahu Mamahnya mau video, maka Ois langsung berhenti dengan tersenyum.

Sampai usia 4 tahun, Ois tumbuh tidak terlalu suka difoto dan divideo padahal saat ini eranya foto-fotoan.hehe Dengan kemampuan Ois yang hobi sekali belajar, saya sebagai pecinta belajar (hihihi), ingin sekali memvideo Ois saat belajar, tapi maaf Ois tidak mauuuu. ahahah

Saat Ois tidak mau divideo, saya kuat kepada diri saya dan istri bahwa mungkin saja Allah SWT sedang menjaga hati kami agar tidak terjerumus pada kesombongan dan kebahagian yang berlebihan karena dianugerahi anak seperti Ois. Jadi, kami.... bersabarlah...😍

Usia 4 Tahun Ois Menerima Rapot Dari Sekolah KOBER

Hampir tepat setelah ulang tahun Ois yang ke-4 tahun, Ois mendapatkan catatan di Rapot pertamanya bahwa beberapa kemampuan Ois belum terlihat oleh gurunya. Ini membuat saya tersenyum karena kemampuan Ois sudah jauh melampau itu.

Setelah liburan semester, Mamah Ois mendapatkan kabar dari gurunya bahwa Ois tidak mau ikut belajar di sekolah, selain diam dan mendengarkan. hehe

Ini juga menjadi pembelajaran bagi saya bahwa orangtua harus tetap memantau tumbuh-kembang anak. Kita harus bantu komunikasi dengan guru di sekolah barangkali anak kita beda perilaku di rumah dan di sekolah. Kita harus bersinergi mendidik anak dengan cara terbaik. Jangan saling menyalahkan.

Dari cerita panjang di atas, pembelajaran yang dapat dipetik oleh saya adalah yakin bahwa Allah Maha baik. Kemudian, temukan potensi atau keunggulan anak kita, baik kemampuan intelektual ataupun akhlaknya. Insyaallah luar biasa😍

"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment