Banyak anak yang kecanduan pada HP. Fitur Medsos dan game berkali-berkali tampak di pandangan saya, sangat membuat orang kecanduan, mulai Balita, anak-anak, remaja, dewasa, bahkan sampai orangtua.
Bahaya kecanduan HP ini membuat beberapa negara mengeluarkan kebijakan bahwa remaja tidak boleh lagi belajar dari gadget di sekolah. Mereka kembali belajar pada media manual seperti buku cetak.
Bagi saya, solusinya bukan distop 100 persen, tapi dilatih manajemen waktu. Kebiasaan praHP yang biasa dijadikan inspirasi oleh saya antara lain:
1. Telpon rumah
Dulu, dengan telpon rumah pekerjaan bisa berjalan lancar padahal kita tidak selalu bisa mengangkat telpon karena memang gak bisa dibawa kemana-mana.
2. Televisi (TV)
Media ini berbeda YouTube atau TikTok yang bisa diakses kapanpun melalui HP. Melalui televisi, orang-orang sudah cukup terhibur dan mendapatkan wawasan. Bahkan sebagian orang ada yang mengurangi durasi menonton TV.
Nah, kalau kita menggunakan HP seperti manajemen penggunaan telpon rumah dan TV sepertinya tidak akan muncul terkurasnya konsentrasi.
Dampak HP bisa mengakibatkan penyakit fisik seperti sakit mata atau psikis. Para pengguna HP main Medsos atau game saat jam kantor. Bahkan saat makan pun sibuk scroll HP. Mau ngapain atuh?
Kalau alasannya HP itu Sumber ilmu, ya sudah gunakan HP seperti kita menggunakan perpustakaan yang tentunya tidak setiap saat kita melahap buku-buku di perpustakaan.
Bahkan kemudahan media IT juga membuat orang lupa manajemen waktu. Di luar jam kerja, mereka mengadakan komunikasi kerja via WA, Zoom atau Meet tanpa kesepakatan lembur atau suka-suka. Mau ngapain atuh, ingin nambah keberhasilan target atau hanya melepas kewajiban?
Kalau di luar jam kerja kita membuat agenda dengan manajemen waktu sendiri, tidak masalah karena mungkin sudah melihat berbagai aspek, seperti keluarga. Harus kita ingat bahwa keluarga dan tetangga membutuhkan kehadiran kita.
Kembali ke tips menghindari kecanduan anak pada HP antara lain kita sebagai orangtua jangan main HP di depan anak. Ini sangat manjur buat keluarga kecil saya.
Iseng saja memberikan kesempatan anak main game atau nonton YouTube, maka bersiaplah anak kita akan nangis-nangis bahkan marah-marah ingin HP.
Oleh karena itu, simpan saja HP kita. Ajaklah anak bermain dengan alternatif lain yang sebaiknya tidak berbentuk media digital. Insyaallah aman. Apa mungkin? Saya sudah coba.☺️
Toh sesekali saya buka HP di depan anak tidak membuat anak saya langsung ingin HP. Ia tahu bahwa saya buka HP untuk kerja. Hal ini terjadi karena saya sangat jarang buka HP di depan anak. Konten yang diakses pun gak aneh-aneh, putraku paling tahunya saya buka HP untuk kerja atau nonton/baca berita.
Apakah saya tanpa perjuangan? Tentu saja sangat perjuangan. Selama 4 tahun lebih saya hampir gak bisa kerja pakai laptop di rumah karena saat buka laptop, putra saya mau laptop.Kecuali setelah ia bobo. Padahal kerjaan saya hampir 100% menggunakan laptop.Hehe
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment